Arung jeram merupakan suatu kegiatan yang mencakup berbagai unsur,
mulai dari olahraga, petualangan, rekreasi, bahkan edukasi. Tidak harus
memiliki persyaratan khusus jika anda ingin mengikuti kegiatan
arung jeram atau
rafting, karena kegiatan
arung jeram
atau
rafting bisa dilakukan mulai
dari anak-anak, remaja, maupun dewasa, berikut adalah materi dasar tentang
kegiatan
arung jeram.
PERALATAN ARUNG JERAM
A. PERAHU
Bagian-bagian
yang ada pada perahu adalah sebagai berikut :
o Bow and stern
o Chamber atau yang sering disebut tube
o Floor
o Thwart
o Boat line atau tali kasal
o D-ring
o Handling Grip
o Bilge Hol/ self bailing
o Valve
Dalam kegiatan arung jeram cara duduk peserta di dalam perahu menyamping dan duduk pada sisi perahu, baik di sisi kanan maupun pada sisi kiri perahu dengan posisi kaki membentuk kuda-kuda pada lantai perahu. Fungsi dari membentuk kuda-kuda ini untuk mengatur keseimbangan badan pada saat melakukan kegiatan arung jeram. Perhatikan juga jangan sampai terdapat bagian tubuh yang terikat atau terlilit dengan tali pada saat melakukan kegiatan arung jeram , karena bisa membahayakan anda ketika perahu mengalami flip atau terbalik. Kemudian perhatikan posisi duduk anda agar mudah untuk menggapai boat line. Jika boat line pada perahu mulai renggang, maka Anda harus segera memberitahukan kepada petugas untuk mengencangkan boat line agar tidak mengganggu selama melakukan kegiatan arung jeram. Jangan lupa untuk mengatur jarak atau posisi duduk dengan rekan anda agar tidak mengganggu anda ketika melakukan kegiatan arung jeram, baik ketika mendayung atau berpindah posisi.
B. PELAMPUNG
Pelampung adalah
bagian penting dalam kegiatan arung jeram, pelampung terbuat dari bahan
polyfoam yang di bungkus dengan bahan yang kedap air dan berwana lebih terang, pelampung
memiliki berbagai ukuran dan juga jenis. US Coastal Guard menganjurkan bahwa
pada setiap kegiatan arung jeram pelampung yang digunakan adalah tipe III , jadi
anda tidak perlu khawatir akan tenggelam karena pelampung tipe III ini memiliki
daya apung tinggi, yang dihitung berdasarkan berat tubuh rata-rata saat anda
berada di dalam air.
Cara pemakaian pelampung seperti mengenakan rompi, dan jangan
lupa untuk dipastikan bahwa pelampung tidak berlubang dan strap yang ada di
pelampung pastikan dapat di pasang dan dilepas dengan mudah, jangan lupa bantalan
kepala berada di luar.
C. DAYUNG
Pada dayung
terdapat 3 bagian yang perlu anda ketahui
o Pengangan, yang berbentuk huruf “T” atau yang sering disebut dengan “T Grip”
o Gagang, yang terbuat dari bahan alumunium
o Blade/bilah, yang terbuat dari fiber dan dilapisi oleh serat karbon yang ringan dan kuat.
Adapun cara mendayung yakni:
Cara memegang dayung dalam kegiatan arung jeram yakni seperti memegang sapu, yang berbeda adalah pada pagian pegangannya yang berbentuk “T” yang di sebut “T-Grip”. Dalam posisi dayung berdiri bagian “T-Grip” digenggam menggunakan 4 jari pada bagian atas dan untuk ibu jari menjepit “T-Grip” bagian bawah. Anda bisa menggenggam bagian gagang dayung dengan lengan yang lain, jaraknya kurang lebih satu jengkal dari bilah dayung. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu yang dilakukan secara bersama-sama.
D. HELM
Helm juga
memilikli peran penting pada saat melakukan kegiatan arung jeram. Pilihlah helm
yang sesuai dengan ukuran kepala anda. Kemudian
jangan lupa untuk memastikan bahwa tidak ada retakan pada helm dan semua tali
serta strap masih dalam kondisi yang baik.
INSTRUKSI DALAM PENGARUNGAN
Ketika sudah terbiasa dengan cara
memegang dayung, anda akan diberikan instruksi cara menggunakan dayung,
instruksi itu disebut dengan “paddle
command”. Perinsip yang digunakan pada saat mendayung untuk kegiatan arung
jeram adalah tenaga akan disalurkan pada kedua lengan yang menggerakan dayung, dimana
itu berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan perahu saat mengikuti kegiatan
arung jeram. Adapun instruksi dasar teknik mendayung pada saat melakukan
kegiatan arung jeram :
Maju
(Forward)
Instruksi maju
dilakukan oleh semua peserta yang melakukan kegiatan arung jeram. Instruksi ini
dilakukan dengan cara menarik bilah dayung yang berada di air ke arah belakang
yang searah dengan perahu. Pada saat mendayung ke arah depan posisi bilah
dayung tegak lurus terhadap permukaan air dan pada saat keluar dari air posisi
bilah dayung diarahkan sejajar dengan permukaan air dan kegiatan ini dilakukan
berulang-ulang.
Mundur
(Backward)
Begitu pula
dengan instruksi mundur yang di lakukan juga oleh seluruh peserta yang
mengikuti kegiatan arung jeram. Instruksi ini dilakukan dengan cara menarik
bilah dayung yang berada di dalam air ke arah depan searah dengan perahu dan
kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang.
Belok
kiri (Turn Left)
Instruksi ini dilakukan
untuk mengarahkan perahu ke arah kiri, dimana yang melakukan instruksi ini
adalah peserta yang duduk di sebalah kanan dan peserta yang duduk diseblah kiri
perahu stop melakukan kegiatan mendayung.
Belok
kanan (Turn Right)
Instruksi ini dilakukan
untuk mengarahkan perahu ke arah kanan, disini instruksinya kebalikan dari turn left. Dimana yang melakukan
instruksi ini adalah peserta yang berada di sebelah kiri dan peserta yang duduk
di sisi sebelah kanan tidak melakukan kegiatan mendayung.
Berhenti
(Stop)
Instruksi yang
akan diberikan untuk menghentikan dayungan adalah “semua dayung tidak
beradadalam air, digenggam pada posisi diatas pangkuan”
TINDAKAN PENYELAMATAN (SELF-RESCUE)
Keselamatan peserta sangat
penting dalam mengikuti kegiatan arung jeram, karena kegiatan ini banyak memiliki resiko dan bahaya yang bisa terjadi
karena berbagai faktor yakni, faktor
manusia, peralatan maupun faktor alam. Bagi anda yang melakukan kegiatan arung
jeram, anda sangat perlu mengetahui tentang self
rescue, walaupun kegiatan ini sudah di dampingi oleh petugas yang ahli di
bidangnya, namun petugas juga memilikiketerbatasan dan tidak ada salahnya jika
kita bisa menolong diri kita sendiri sebelum tim penyelamat datang.
Umumnya tindakan penyelamatan mempunyai
prinsip yakni menyelamatkan diri sendiri sebelum menyelamatkan orang lain,
begitu juga tindakan penyelamatan dalam melakukan kegiatan arung jeram. Penyelamat
harus benar-benar berada dalam keadaan yang aman ketika melakukan kegiatan
penyelamatan, untuk menghindari resiko yang lainnya dan kemungkinan
bertambahnya jumlah korban. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal terkait
dengan tindakan penyelamatan (self rescue):
A. Swimmer
Swimmer merupakan
sutau istilah dimana orang terlempar keluar dari perahu pada saat kegiatan
arung jeram. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah jangan merasa panik,
karena ketika anda merasa panik, anda tidak
tahu apa yang harus anda lakukan untuk melakukan tindakan self rescue. Jika anda sudah tenang, yang selanjutnya anda lakukan yakni
anda harus mengetahui dan menyadari kondisi di sekitar anda.
B. Teknik
Berenang di Arus
a.
Defensive Swimming Position
Dalam kegiatan arung jeram teknik ini merupakan teknik
berenang yang mengikuti arus air dengan posisi terlentang dan posisi kaki
tertutup rapat, serta selalu pastikan bahwa kaki berada di dalam air. Teknik ini
dilakukan untuk arus yang deras menuju ke hilir, jangan lupa untuk menggunakan
tangan anda sebagai pengatur keseimbangan atau untuk menuju ke arah tepi sungai.
Perlu di ingat anda harus tetap berusaha
untuk mencapai tepian sungai dan segera keluar dari air, serta jangan pernah
mencoba untuk berdiri sampai anda mencapai tepian sungai atau berada pada arus
yang cukup tenang.
b.
Aggressive Swimming Position
Dalam kegiatan arung jeram teknik ini merupakan teknik
berenang yang melawan arus. Untuk teknik
ini dilakukan pada arus yang tenang dengan posisi badan menghadap kehulu. Tujuan
dari teknik ini dalam kegiatan arung jeram untuk mendekati perahu penolong dan
untuk mencapai tepian sungai dengan cepat.
MATERI DASAR ARUNG JERAM
KLASIFIKASI TINGKAT KESULITAN
SUNGAI
Arung jeram merupakan kegiatan
yang sangat populer dibandingkan dengan kegiatan di alam lainnya. Di Indonesia banyak
sungai yang bisa digunakan untuk kegiatan arung jeram dan sudah dikelola secara
profesional oleh beberapa pengelola arung jeram. Ada beberapa klasifikasi atau
tingkat kesulitan sungai yang digunakan untuk melakukan kegiatan arung jeram,
dibawah ini akan diberi penjelasan tentang klasifikasi tingkat kesulitan sungai
untuk kegiatan arung jeram.
1. Class
I
Merupakan sungai
yang tingkat ke sulitannya rendah, dengan variasi arus mulai dari yang datar,
relatif tenang, sampai sedikit beriak di beberapa tempat. Resiko berenang di
sungai ini sangat rendah dan rintangan yang ada pun sangat sedikit, sehingga self-rescue bisa sangat mudah dilakukan
ketika anda mengalami swimmer.
2. Class
II
Pada Class II klasifikasi
sungai memiliki kesulitan rendah – menengah, sungai dengan taraf kesulitan Class II ini sangat
cocok untuk pemula, karena memiliki ukuran sungai yang lebar dan arus cukup
deras, selain itu lintasan pengarungan pun cukup jelas, bebatuan dan jeram
dapat dilewati dengan mudah karena masil dalam level medium. Peserta arung
jeram yang mengalami swimmer pun jarang mengalami cidera dan sungai dengan
tingkat kesulitan ini sangat cocok untuk melakukan kegiatan dasar arung jeram.
3. Class
III
Pada Class III
klasifikasi sungai memiliki tingkat kesulitan menengah. Jeram sudah cukup sulit dan sudah mulai tidak
beraturan, bahkan bisa menenggelamkan perahu. Pada lintasan yang sempit kontrol
perahu dan manuver-manuver sering dilakukan kemudian pada sungai-sungai dengan
lintasan besar pusaran arus yang kuat dan deras sering ditemukan. Jika terdapat
peserta arung jeram yang mengalami swimmer, cidera masih sangat jarang
ditemukan dan self-recue masih bisa
dilakukan namun pada klasifikasi sungai ini bantuan sudah mulai diperlukan.
Sungai dengan tingkat kesulitanini cocok untuk kegiatan rekreasi alternatif.
4. Class
IV
Pada klasifikasi
ini sungai memiliki tingkat kesulitan dengan kategori menengah-tinggi. Arus yang
ada pada sungai dengan tingkat kesulitan ini sangat deras namun masih dapat
diprediksi dengan mengendalika perahu secara tepat. Teknik yang digunakan untuk
mengarungi sungai ini disesuaikan dengan karakter sungai itu sendiri. Selain itu
lintasan yang sempit dan adanya jeram – jeram yang besar yang tidak dapat
dihindari saangat memerlukan manuver yang cepat dan tepat. Istirahat sejenak
pada arus yang sedikit tenang perlu dilakukan sebelum memulai manuver kembali. Pada
kategori sungai ini resiko cedera pada para penumpang yang mengikuti kegiatan
arung jeram cukup besar dengan kondisi air yang memiliki arus deras membuat self-rescue cukup sulit untuk dilakukan
sehingga sangat dibutuhkan pertolongan. Untuk pertolongan bantuan harus
dilakukan dengan orang yang sudah mendapatkan latihan khusus sehingga teknik
penyelamatan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
5. Class
V
Pada klasifikasi
ini sungai memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Sungai dengan kesulitan ini
hanyak cocok untuk orang yang sudah menguasi teknik arung jeram dan memiliki
pengalaman pada sungai dengan tingkat kesulitan sepereti ini. Sungai dengan
kesulitan tinggi memiliki banyak jeram dan panjang yang memiliki rintangan
sehingga bisa menyebabkan resiko bagi seorang pendayung. Selain itu adanya
drops atau penurunan tiba – tiba, tebing terjal yang tidak dapat dihindari,
hole, bahkan sampai terdapat air terjun seiring dijumpai pada sungai dengan
tingkat kesulitan tinggi. Banyak kombinasi jeram yang sangat berbahaya dan
mematikan, jika terdapat peserta yang terlempar pada saat mengikuti kegiatan
arung jeram ini akan sangat berbahayadan kegiatan penyelamatan cukup sulit
dilakukan bahkan untuk orang yang sudah mahir.
6. Class
VI
Pada klasifikasi
ini sungai berada di taraf kesulitan tertinggi. Hampir tidak mungkin sungai
pada taraf kesulitan jenis ini dilakukan kegiatan arung jeram karena jeram yang
ada tidak dapat di prediksi dan sangat berbahaya. Jika terdapat suatu kesalahan
kecil saja, tindakan penyelamatan hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Sesuai dengan
tingkat kesulitan yang dimiliki orang-orang yang melakukan arung jeram disungai
ini hanyalah tim khusus yang memiliki keahlian tinggi dan telah sering melakukan
arung jeram pada sungai dengan tingkat kesulitan kelas V.
Untuk konsultasi
TrainingMotivasi Malang,
Outbound Malang,
Batu alam Rafting, Kaliwatu Rafting,
Wisata
Malang,
Travel dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim anda,
Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut :
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun –
Jakarta Timur 13220
Mobile: 085 311 091 054 / 081 334 664 876
SURABAYA
Jl. Purwodadi 2 No. 54B Surabaya
Mobile: 0858 1219 5551 / 085 755 059 965
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
Mobile : 082 231 080 521 / 087 836 152 078
Pin BB : 5E0C2C45
Email :
indonesiasukses@yahoo.com
indonesia.tips@gmail.com